Rabu, 28 Disember 2011

Aku sedang FUTUR


Aku sedang futur,
solatku umpama persinggahan hambar,
puasa?
Ah, perutku tak tahan lapar,
malamku berlalu tanpa qiamullail,
mushafku tersisih tagih perhatian,
catatan amalanku mengeluh hampa.

Aku sedang futur,
melangkah ke jilsah terasa susah,
mendengar pengisian terasa muak,
aku mahukan bebas dan rehat,
bukan langkah yang sering diatur,
bukannya taklifan yang sering membeban.

Aku sedang futur,
bermalas santai menonton filem,
bertukar cerita berbual kosong,
lebih ku suka dan ku damba,
dari ziarah yang belum tentu hasilnya,
dari tazkirah yang belum pasti penerimaannya.

Aku sedang futur,
dakwah bagai merampas segala,
studyku, wangku, masa lapangku,
amar maa'rufku bukannya dipeduli,
nahi mungkarku dibiar sepi,
jadi, untuk apa aku bertahan lagi?

Ya, aku memang sedang futur!
Tapi kenapa kalian menjauh?
Mengapa tiada tangan yang menghulur,
memaut bahu berkongsi kekuatan,
menutur mau’izah mendamai jiwa?
Bukankah kita umpama bangunan,
saling menguatkan pabila lemah,
saling memperingat tatkala lupa?

-quoted


 Katakanlah: “Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...